Terjemahan

Senin, 12 Agustus 2013

SEKEDAR USUL UNTUK FORUM KOMUNIKASI OSIS KOTA SEMARANG

Usulan saya untuk Forum Komunikasi OSIS Kota Semarang dalam mewujudkan pendidikan Politik dan Demokrasi kepada siswa sekolah menengah adalah sebagai berikut :
  1. Membuat Komunitas di dunia maya
    Siswa atau remaja pada umumnya memiliki suatu sistem sosial yang seolah-olah menggambarkan bahwa mereka mempunyai “dunia sendiri”. Dalam sistem remaja ini terdapat kebudayaan yang antara lain mempunyai nilai-nilai, norma-norma. Sikap serta bahasa tersendiri yang berbeda dari orang dewasa. Dengan demikian remaja pada umumnya mempunyai persamaan dalam pola tingkah laku, sikap dan nilai, dimana pola tingkah laku kolektif ini dapat berbeda dalam beberapa hal dengan orang dewasa (Prijono, 1987).
    Nilai kebudayaan remaja antara lain adalah santai, bebas dan cenderung pada hal-hal yang informal dan mencari kesenangan, oleh karena itu semua hal yang kurang menyenangkan dihindari. Disamping mencari kesenangan, kelompok sebaya atau “peer group” adalah penting dalam kehidupan seorang remaja, sehingga bagi seorang remaja perlu mempunyai kelompok teman sendiri dalam pergaulan. Masa pubertas merupakan tahap permulaan perkembangan perasaan sosial. Pada masa ini timbul keinginan remaja untuk mempunyai teman akrab dan sikap bersatu dengan teman-temannya, sedangkan terhadap orang dewasa mereka menjauhkan diri. “Peer culture” ini berpengaruh sekali selama masa remaja sehingga nilai-nilai kelompok sebaya mempengaruhi kelakuan mereka. Seorang remaja membutuhkan dukungan dan konsensus dari kelompok sebayanya. Dalam hal ini setiap penyimpangan nilai dan norma kelompok akan mendapat celaan dari kelompoknya, karena hubungan antara remaja dan kelompoknya bersifat solider dan setia kawan. Pada umumnya para remaja atas kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan dalam minat, kesenangan atau faktor lain.
    Facebook dan twitter saat ini sangat digemari oleh siswa. Maka langkah yang bijak jika kedua media ini bisa dimanfatkan untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada siswa. Sifat remaja akan mudah menerima saran dan pendapat dari teman sebayanya dibanding nasehat atau saran dari orang dewasa. Disinilah peran forum komunikasi OSIS dapat diwujudkan.
  2. Membuat Majalah offline maupun online
    Majalah dinding atau yang kita kenal sebagai "MADING" adalah salah satu sarana informasi yang menarik yag dikelola oleh sekelompok orang. Adapun majalah dinding sering kita temui di instansi-instansi, mesjid, perpustakaan, dan sekolah. Majalah dinding biasanya disajikan secara menarik dan unik.
    Majalah dinding di sekolah adalah majalah dinding yang dikelola oleh siswa maupun guru yang menyajikan informasi seputar sekolah atau pengumuman-pengumuman lainnya. Dengan tampilan yang menarik dan unik, majalah dinding juga dapat mengembangkan potensi, ide-ide, kreativitas, dan keaktifan siswa karena mereka dituntut untuk mengerjakan tugas tepat pada waktunya dan mencari informasi dari berbagai sumber yang ada.
    Majalah dinding dapat juga digunakan untuk memberikan materi tentang pendidikan demokrasi. Peran Forum Komunikasi Siswa disini adalah mengisi konten majalah dinding tersebut dengan materi-materi tentang pemilu.
    Disamping majalah dinding, majalah online juga bisa dicoba. Media yang dapat digunakan adalah blog atau website. Kita bisa memanfaatkan blog gratisan seperti blogger atau wordpress untuk memberikan materi pendidikan demokrasi untuk siswa.
  3. Mempublikasi foto atau poster berkaitan dengan pendidikan demokrasi
    Langkah untuk mensosialisasikan pendidikan demokrasi di sekolah adalah dengan membuat foto atau poster yang dibuat sendiri oleh siswa. Poster yang dibuat sendiri tentu lebih kuat merasuk ke siswa dibanding poster yang dibuat oleh orang dewasa. Atau bisa juga diadakan lomba membuat poster dengan tema pemilu untuk pemilih pemula untuk lingkup sekolah atau kota.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Desain Web Semarang | Di DESAIN OLEH Hayyu Vidia Utami. - Tema Untuk SMKN 8 Semarang | eF DESIGN